Kamis, 22 Juni 2017

Pecinta Kafe

Tiba-tiba saya tergelitik untuk menuliskan ini entah kenapa. Baru saja, saya melihat feed instagram saya yang sudah tidak teratur lagi. Foto-foto yang terpampang lebih banyak pantai, kafe, dan kopi. Sepertinya hidup saya dalam lingkaran itu-itu saja. Dan saya tersadar, kecintaan saya pada kafe ataupun kedai kopi sempat membawa saya ke kehidupan mereka. 

Mereka yang sibuk dibalik bar meracik kopi, para waiters yang ramah, ataupun sang pemilik yang berupaya menjadikan kafenya senyaman mungkin untuk pengunjung. Sebelum saya berkutat pada ranah ini, saya ingin mundur pada tiga tahun ke belakang.

Saya adalah manusia yang terobsesi pada kafe. Dulu sempat, saya membuat daftar, kafe mana yang harus saya singgahi di kota ini dengan teman-teman saya. Kafe baru mana yang harus dicoba, dan bahkan ketika ke luar kota pun, saya tidak absen untuk mengunjungi kafe paling di kenal di kota itu hanya untuk menikmati suasananya, mengabadikan momen, dan mencari ruang untuk mengobrol dengan orang-orang yang saya sayang. 

Oh, satu lagi. Kebanyakan cerita fiksi yang saya buat pun tak jauh juga dari yang namanya kafe. Seringkali saya juga curi-curi pandang ke arah barista di balik bar yang dengan tekun menyeduh kopi orderan saya. Hehehe.

Sebegitunya saya dengan kafe. Kadang, bila ada kafe yang bangunannya terbuat dari kaca-kaca besar, yang membuat saya bisa melihat aktivitas mereka dari luar, saya senang mengamati mereka meski hanya sebentar. Ini kebiasaan apa ya namanya? Entah, ada suatu kekaguman yang saya lekatkan pada kafe dan segala isinya.

Lalu Tuhan sangat berbaik hati memberi kesempatan untuk mengenalkan saya ke dalam kehidupan mereka. Saya dekat, saya hidup di dalamnya. Dengan segala kekaguman dan kenyamanan kafe yang kita singgahi, ternyata saya baru tahu ada kerumitan dan perjuangan orang-orang di balik layar untuk mempertahankan kafenya. 

Bagi saya kafe adalah tempat setiap manusia membagi cerita. Coba tebak, ada berapa cerita di setiap kepala-kepala yang sedang duduk di sofa kafe? Terkadang, saya senang mengamati ekspresi mereka yang betah berlama-lama di sebuah kafe. Entah hanya diam memandangi laptop dengan satu cangkir kopi, atau berisik mengobrol seru dengan teman-temannya.

Saya adalah manusia yang senang singgah di kafe, oh satu lagi, musiknya. Kafe nyaman, musik syahdu, latte art yang cantik, dan barista tampan, akan selalu saya gantungkan di ingatan saya. 






Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML