Kepada gadis di sebrang pulau, ini surat pertamaku untuk kamu. Mungkin ini terdengar lucu
atau bahkan aneh. Jangan tertawa, aku hanya ingin menuliskan bagaimana aku
rindu kehadiran sosokmu yang periang dan tak tahu malu. Kamu dengan segala keanehan dan
ocehan tanpa henti yang membuatku menjadi seseorang yang paling bahagia jika
berada di dekatmu. Kamu dengan segala kekonyolanmu, yang berhasil membuat,
tukang foto kopi, tukang parkir, penjual penyetan tertawa geli melihat
kelakuanmu.
Kepada gadis lugu yang
hatinya berkali-kali dikecewakan oleh laki-laki yang sama, aku benar-benar
ingin menghabiskan seminggu denganmu, seperti biasanya. Menghabiskan setengah
bensinku hanya untuk mengajakkmu berkeliling kampus sesuai kemauanmu. Pergi ke
tempat makan, ke tempat nongkrong, ke tempat mana saja yang pernah dia
singgahi, karena kau terlalu berharap akan bertemu sosoknya lagi. Tapi nihil, berulang
kali kamu menelan pahitnya kecewa. Wida, sini aku beritahu, Tembalang memang
tak begitu luas, tapi asal kau tahu Tembalang tak sesempit kamar kostmu yang
berukuran 3x4 itu.
Kepada gadis rantau berzodiak
Virgo, andai aku bisa, aku ingin menyusul ke kampung halamanmu. Aku penasaran
oleh cerita-ceritamu yang lucu itu, tentang tanah kelahiranmu yang dikenal
dengan makanan yang aku benci, empek-empek. Jangan tersinggung, aku memang tak
suka campuran cuka di dalamnya. Meski begitu, aku ingin ke tempat-tempat di
mana hasil karya buatan Tuhan masih begitu luas di sana. Andai, Semarang-Muara
Enim bisa dicapai hanya dengan naik bus kota tanpa perlu menyebrang pulau, aku
akan ke sana sekarang. Sayangnya, tak sedekat itu. Kamu tahu betul, uang
tabunganku pasti hanya cukup untuk ongkos sekali pergi. Jika begitu, bagaimana
aku pulang jika aku nekat menyusulmu ke sana? Aku tahu, kamu pun tak mau membayariku.
Kepada gadis yang
dilahirkan di dunia ini bersamaan denganku, surat ini tak akan panjang. Meski
mengalahkan caption berbaris-baris di akun instagrammu yang sering kali
membuatmu pusing sendiri merangkai kata-katanya, di akhir paragrafku ini, aku
ingin mengingatkanmu tentang rencana-rencana resolusi kita tahun 2015, atau
wish list yang kamu tempelkan di dinding kamar kostmu. Aku akan bersabar untuk
satu bulan lagi, mewujudkan resolusi dan mimpi-mimpi kita bersama-sama.
untuk @estwida
Dari aku,
Dari aku,
teman yang selalu kau
boncengi sepeda motornya.
#30harimenulissuratcinta