 |
Aku tidak tahu, malam ini otakku bekerja keras memikirkan kamu. Aku berharap resonansi hujan di luar menyamarkan teriakan-teriakan hatiku yang teramat sangat merindukan kamu. Semoga, setelah hujan malam ini, setidaknya ada rindu yang larut tenggelam dibawa rintiknya lalu menguap-mengudara, menjadikan rasa ini benar-benar tiada.
Apa kamu pernah mendengar salah satu teori pembentukan tata surya yang disebut teori bintang kembar? kalau belum, sini aku beritahu. Teori bintang kembar, teori yang mengatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan dua bintang kembar. Bersama, mengelilingi sebuah medan gravitasi. Namun sayangnya, pada sebuah lintasan, ada sebuah bintang yang menabrak salah satu di antara mereka dan meghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar lalu akhirnya mendingin menjadi planet yang akan selalu mengelilingi bintang yang tidak hancur. Matahari.
Begitupun aku dan kamu. Ingatkah kamu? Kita adalah sepasang manusia yang saling mengitari satu sama lain. Berputar sesuai porosNya. Hingga akhirnya, kedatangan sosok lain yang lebih sarat akan keindahan merebut kamu pada lintas jalur ku. Mematahkan kita. Menghancurkan aku menjadi bagian-bagian kecil yang memaksakan diri untuk terus berputar berjalan pada roda kehidupan yang tak pernah peduli bagaimanapun aku. Bagian-bagian diriku menjadikan kamu selayaknya matahari. Pada akhirnya aku masih tetap mengitari, berevolusi mengelilingi kamu sebagai matahari sebagai pusatnya. Entah sampai kapan.
Ah sudahlah, cukup untuk menuliskan kamu pada semesta barisan paragrafku. Hujan di luar telah reda. Namun tidak pada rinduku ini. Aku tahu, kamu tidak lagi bersedia untuk membalasnya. Kita bukan lagi bintang kembar bukan? Ah baiklah, aku akan berjanji untuk tidak merindukan kamu lagi. Aku harap, aku tidak berdosa jika melanggar janjiku yang sudah aku ucapkan ribuan kali, dan pada saat yang sama, detik ketiga aku akan tetap merindukan kamu.
Untuk kamu, yang pernah menjadi salah satu alasan bahagia aku.
Matahariku.
Selamat malam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar