Sabtu, 23 November 2013

Senja, berhentilah

  http://weheartit.com/entry/87806270/via/summerlovegirl
Add caption


Aku mengaggumimu dari  tempatku bernaung. Dari atas sini. Setiap hari tanpa kamu ketahui. Itupun aku hanya bisa mengintipmu, tak ingin sang pemilik singgasana tahu atas kelancanganku ini.

Andai saja aku bisa mempunyai kesempatan untuk mencuri detik agar dapat bertemu denganmu di perbatasan waktu, hanya untuk memberi sebuah sapa dan memperkenalkan diri sebagai senja yang tak pernah kamu lihat karena kamu lebih dulu terlelap sebelum kedatanganku.

Biru, apakah kamu sudah menerima surat-suratku sebelumnya? Sudahkah burung parkit itu memberikan suratku untukmu? Aku harap iya. Dan kamu bersedia membalasnya. Biru, maukah kamu menunggu di perbatasan waktu? Sebelum matahari rebah dan hilang bersamamu? 

***

          Hai senja, 
        
Aku tak pernah terlelap sebenarnya. Karena aku selalu mengamatimu lamat-lamat di persembunyianku. Maafkan aku, jika membuatmu menunggu terlalu lama. Aku sudah membaca ribuan suratmu sebelumnya, yang selalu aku simpan rapi di tempatku. Bukannya aku tak mempunyai waktu dan terlalu sibuk di atas sini, aku hanya terlalu takut jika membalas surat-suratmu itu.
        
Jangankan mencuri waktu, meminta pun aku tak mau. Jangan bodoh senja. Mana mungkin kita bertemu? Kita dilukiskan dalam kanvas yang berbeda. Dan selamanya kita akan selalu seperti ini. Kita akan terus berada di tempat yang sama dan tak akan beranjak kemana-mana. Dan kita tak akan pernah bisa berdiri sejajar pada waktu yag bersamaan, bukan?

Akankah kamu ingin terus menungguku? Menunggu pemilik waktu berbaik hati meminjamkan detiknya untuk kita? Bukankah Tuhan sudah menciptakan jingga yang selalu setia mewarnai kehadiranmu?
          
Jadi, berhentilah lagi mengirimiku surat yang berisi canda dan rindumu yang membuatku semakin tersiksa di sini. Berhentilah untuk merindukanku, aku hanya ingin semuanya berjalan seperti seharusnya. Berhentilah untuk berharap sesuatu yang tak mungkin dan tak akan pernah ditakdirkan dalam kehidupan kita, senja. Berhentilah untuk aku dalam kehidupan kamu, sebelum jingga tahu dan akan meninggalkanmu. Senja, tidak kamu berpikir jika kamu tanpa jingga?
            
Sebenarnya, jika waktu dan Tuhan berkenan, aku sudah mencintaimu jauh sebelum aku menerima ribuan suratmu yang membanjiriku. Senja, jika aku diperbolehkan untuk berkata ini pada pemilik singgasana, aku akan melakukannya jauh sebelum ini, bahwa aku selalu cemburu melihatmu bersama jingga. Aku hanya berusaha tahu diri, sebagai biru yang tak pernah ditakdirkan untuk merengkuh senja. Aku hanya ingin bersuyukur dan menjalani apa yang telah diberikan pemilik takdir untukku, meski aku selalu ingin meminta lebih.
Senja,  jika kamu mencintaiku,lakukanlah seperti apa yang aku lakukan. Karena, belum tentu apa yang kita inginkan akan mengubah semuanya menjadi lebih baik.
         ***






Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML