Selasa, 27 September 2016

Masih

Dia yang menggantikanmu bukan berarti dia lebih baik dari kamu, mungkin saja dia lebih pantas.


-----

Dira merebahkan tubuhnya di kasur dengan mata yang memejam. Hujan semakin menderas di luar apartemennya, tapi pikirannya lebih riuh dari suara gemericik hujan lewat jendela kamar. Sementara, sahabatnya, Tere, masih memandang Dira sambil geleng-geleng kepala,
"Wajarlah kalau Randy udah deket sama cewek lain. Lagipula, kalian putus itu udah 4 bulan. Cukup untuk bersedih. Mungkin saatnya move on Dir."

Dira menghela napas, lalu membuka matanya perlahan. Suaranya tiba-tiba serak, "I can't. Aku belum siap Randy sayang sama orang lain selain aku"

"Dir, come on. Karena kamu nggak mau nyoba."

"Re, aku hidup pada pada satu kenyataan di mana aku masih percaya dia masih sayang sama aku. Dan suatu hari nanti, aku sama dia akan utuh lagi." Suaranya makin parau.

Hujan makin menderas, pipi Dira basah.  Ada hening yang cukup panjang diantara  mereka. Kepercayaan tak pernah bisa dipaksa, meski realita yang ia lihat berbeda. Lalu Dira menyangkal bahwa perempuan yang bersama Randy malam itu adalah sebuah pelarian. Randy tetap miliknya, Randy masih dalam bagian hidupnya. 

Tapi kali ini, entah apalagi yang bisa menguatkan Dira untuk bertahan pada keyakinannya selain pada intuisi yang ia punya. 

"He still part of my life, Re. Dia serius sama aku, dia bilang sama aku kalau aku adalah masa depannya." Dira melanjutkan kata-katanya. Meski ia tahu, sahabatnya itu sudah muak dengan ceritanya yang putus-nyambung berkali-kali.

"Lalu? Di mana dia sekarang? Di pelukan perempuan lain? Dira, kamu harus sadar, itu dulu. Semua orang berubah. Umur kamu masih panjang untuk lihat laki-laki selain Randy. " suara Tere meninggi.
"Cukup Ra, cukup kamu yang berkali-kali berjuang untuk memperbaiki semuanya. Dia terlalu amgkuh untuk kamu pertahankan."

Tere mengemasi barang-barangnya ke dalam tas, lalu meninggalkan sahabatnya yang meringkuk di bawah selimut. 

Tak usah dinasehati, Dira tahu itu, tapi ia tak mau. 

Empat bulan yang sia sia. Jika Dira mau, mungkin ia sudah ada digenggaman laki laki lain seminggu setelah hubungannya dengan Randy kandas.
Mungkin ia sudah jalan-jalan ke banyak kota dan berbahagia dengan laki-laki yang ia tolak. 

"Perempuan paling bodoh mana lagi selain menolak ajakan laki laki tampan, baik hati dan menawarkan kebahagiaan?," Pikirnya. 

Dira membodoh-bodohkan dirinya. Kenapa ia terjebak pada janji laki laki yang meninggalkannya pergi, lalu berusaha ia tepati. 

-----------

Mungkin kebodohan yang paling absolut adalah sebuah kesetiaan pada orang yang telah menanggalkan janji. 




Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML